Hadits 71 : Laranagan dari Marah
Kajiaj Hadits
Pembhasan : Kitab Bahjatul Qulubil Abrar
Ust. Faisal Abdurrahman, Lc
Masjid Baitul Ihsan Sawahan Dalam III Padang.
Ba'da Subuh, 4-2-2014
Diriwayatkan dalam hadits, suatu ketika seorang sahabat meminta nasehat
kepada Rasulullah, "Aushini, Qo la, La Taghdob, Farad da da Miroron,
Qola La Tahhdob". Berilah aku nasehat, lalu Rasulullah bersabda, Jangan marah, lalu dia meminta nasehat lagi, dan Rasulullah tetap berkata, "jangan marah".
Syaikh Abdurrahnan As-Sa'di menjelaskan, kalimat la taghdob (jangan marah) mengandung dua makna :
- seorang muslim harus bisa menahan amarahnya ketika amarahnya muncul,
karena buah dari marah jika dilampiaskan hasilnya tidak akan baik, baik
itu perkataan maupun perbuatan. Maka seorang muslim ketika amarah
muncul, ia harus segera menahan amarahnya dan menghadapinya dengan
santun dan sabar. Orang yang bisa mengendalikan amarah, ia akan bisa
menyelesaikan masalahnya, tetapi jika amarah yang diperturutkn maka dia
akan memunculkan hal yan lebih membinasakan.
- jangan melampiaskan
kemarahan karena amarah tidak akan menghasilkan kebaikan, amarah tidak
akan menyelesaikan masalah. Apabila seseorang mampu menahan dirinya dari
amaraha, berarti dia orang yang bijak, hatinya kuat, akalnya sehat.
Maka berusahalah menahan amarah ketika amarah itu muncul, arahkanlah
kemarahan itu kepada kebaikan, yang dapat membawa manfaat dunia dan
akhirat.
Syaikh Sa'di menjelaskan, sebaik-baik manusia adalah orang
yang hawa nafsunya mampu ia tundukkan dan menggantinya dengan ketaatan
kepada Allah sedangkan sejelek-jelek manusia adalah yang memperturtkan
hawa nafsunya.
0 comments:
Post a Comment